Himpunan Minat Profesi (Himpro) Ornithologi dan Unggas Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University menyelenggarakan KAKNAS (Kontes Ayam Ketawa Nasional) secara daring pada hari Sabtu dan Minggu 18-19 September 2021. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan tema besar “Wonderful Sight of Ornamental Birds in Indonesia” yang bertujuan untuk mewadahi para peminat burung dan unggas, serta mengenalkan berbagai macam burung eksotis ke masyarakat umum yang dibagi menjadi day 1 dan day 2 dengan pengisi materi yang berbeda pada setiap harinya. Pemateri day 1 yaitu Ahmad Pebiyanto, SE dan Dr drh Aulia Andi Mustika, MSi, kemudian pada day 2 pemateri yang pertama adalah Prof Dr drh I Wayan Teguh Wibawan, MS dan drh Piter Kombo. Dekan FKH IPB University Prof Dr drh Deni Noviana, PhD DAiCVIM dan Pembina Himpro Ornithologi dan Unggas FKH IPB University Prof drh Ekowati Handharyani, PhD APVET turut menghadiri acara ini.

Dalam menyampaikan sambutannya Prof Eko menyampaikan meskipun ini dilakukan secara online, beliau berharap kegiatan ini dapat menjadikan ajang silaturahmi antara sivitas akademika dengan pecinta ayam hias (ayam ketawa) sekaligus merupakan ajang sportifitas yang merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan budaya nasional (ayam ketawa) serta dapat memberikan manfaat kepada para peserta sehingga peserta dapat menambah wawasan mengenai perunggasan.

“Sekitar 40-50% alumni FKH IPB University bekerja di bidang perunggasan dalam arti luas. Oleh karena itu, kegiatan yang sifatnya enrichment, kegiatan webinar dengan narasumber yang berpengalaman dalam bidangnya  merupakan suatu hal yang sangat penting. Kegiatan yang sifatnya softskill seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan leadership, mempunyai sifat adult dan lifelong learner merupakan hal-hal yang perlu diasah dan akan didapat dari kegiatan luar kampus seperti kegiatan hari ini”. Ujar Dekan FKH IPB University.

Materi pertama disampaikan oleh Ahmad Pebiyanto, SE yang berjudul “Pemeliharaan dan Keindahan dari Ayam Ketawa yang Merupakan Ayam Khas Indonesia”. Ayam ketawa adalah khas Indonesia yang merupakan asli dari Sulawesi tepatnya di Kabupaten Sidrap. Saat ini, penggemar ayam ketawa terus bertambah, hal tersebut terbukti dengan banyaknya komunitas di setiap Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia. Jenis-jenis ayam ketawa berdasarkan warna terbagi menjadi 5: 

  1. Jenis Ceppaga, berwarna dasar merah dan kuning yang memiliki motif polkadot putih.
  2. Jenis Bakka, memiliki warna dominan putih yang terdapat bintik atau paduan warna merah.
  3. Jenis Kaliabo, dominan berwarna hitam dan tidak ada bintik putih.
  4. Jenis Korro, berwarna hitam yang berpadu dengan sedikit warna hijau.
  5. Jenis Lappung. Berwarna merah dan hitam.

Ayam ketawa memiliki jenis-jenis suara yang berbeda, sebelum mengetahui jenis-jenis kokok ayam ketawa kita harus memahami nada dasar ayam ketawa yaitu nada Kristal yang memiliki suara agak lancip atau melengking dan nada Cowong yang memiliki suara sedikit berat atau ngebass. Jenis suara kokok ayam ketawa yang umumnya ada di Indonesia, yaitu:

  1. Suara Garetek, interval kokoknya dengan intonasi yang cepat.
  2. Suara Dodo, interval suara mendayu-dayu.
  3. Suara Gaga. interval suara lambat.

“Tips memilih ayam ketawa yang baik yaitu kita harus banyak mencari informasi seputar ayam tersebut, apakah pernah menjadi juara dan mengetahui trah atau keturunan ayam ketawa tersebut.” Ujar Ahmad Pebiyanto.

Materi kedua yang disampaikan oleh Dr. Drh. Aulia Andi Mustika, M.Si (Dosen Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, FKH IPB University) yang berjudul “Peranan Dokter Hewan dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan dan Kelestarian Ayam Ketawa” ini mengedukasi masyarakat tentang bagaimana pemeliharaan ayam yang baik selain dari kandang, juga jenis pakan yang diberikan. Day-2 dilaksanakan pada hari Minggu, 19 September 2021 dengan tema “Mengenal Lebih dalam Unggas Produksi dan Unggas Hias” dipandu oleh Anggia Murni Wijiati, S.KH sebagai moderator. Pemateri pada day-2 ini yaitu, Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS (Guru besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB University) dengan materi webinar: Resistansi Antimikroba, Penerapan Biosekuriti, dan Medis Meteriner pada Penerapan Ayam Broiler. Pada materi ini disampaikan jenis-jenis antimikroba, komponen penting dalam biosekuriti,dan mekanisme bacterial resistant. Pemateri kedu adalah Drh. Muhammad Piter Kombo (Manager Taman Burung dan Museum Fauna Indonesia Komodo-Taman Reptilia, Taman Mini Indonesia Indah) dengan materi webinar: Unggas Hias dan Unggas liar: Karakteristik serta Perbedaan.