Menurut QS World University Rankings yang dirilis 4 Maret, IPB University berhasil meraih peringkat 59 di dunia by Subject on Agriculture and Forestry. Pencapaian di kancah global tersebut akan terus ditingkatkan, salah satunya dengan mengadakan workshop persiapan akreditasi internasional  Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN)-Accreditation for International Schools, Colleges, and Universities (ASIC). Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, IPB University, Dr Drajat Martianto.
Workshop yang digelar di Kampus IPB Dramaga, Bogor (5/3) ini diikuti oleh 17 program studi yang disiapkan untuk akreditasi internasional.

“Dengan kegiatan ini persiapan untuk memenuhi persyaratan ASIIN dan ASIC dapat dikuasai oleh tujuh belas program studi yang diundang dan  dipersiapkan untuk mendaftar akreditasi internasional. Sehingga terjadi peningkatan program studi di IPB University yang memperoleh akreditasi internasional,” ujarnya.

Menurut Kepala Kantor Manajemen Mutu, Manajemen Risiko dan Audit Internal, Dr Ibnul Qayyim, saat ini ada keragaman mutu dalam suatu program studi, sehingga perlu kesetaraan dan standar pada bidang studi tertentu di kancah internasional.
“Akreditasi internasional sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan, kerjasama global, dan reputasi. Workshop ini menghadirkan narasumber yang telah qualified dan 17 program studi yang diarahkan untuk dua akreditasi internasional, yakni ASIIN-ASIC. Ini adalah bentuk komitmen dan semangat untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan,” tuturnya.

Akreditasi ASIIN merupakan akreditasi yang menarik karena spesifik terhadap bidang-bidang tertentu. Titik fokus akreditasi ASIIN ialah pada  learning outcome, subtansi pembelajaran, dan kompetensi lulusannya.  “Proses recognition  ASIIN meliputi tahap persiapan, tahap proses akreditasi, dan tahap pasca akreditasi. Adanya evaluasi pasca akreditasi ini supaya proses penjaminan mutu tetap berjalan, sehingga prosedur akreditasi bukanlah hal yang mudah dan banyak indikator ketat yang harus dipenuhi,” jelas Dr. rer. nat. Wiwin Windupranata, Ketua Program Akreditasi ASIIN program studi Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) saat hadir sebagai narasumber.

Sementara itu paparan terkait akreditasi ASIC disampaikan oleh Helmy Yusuf, Ph.D, selaku Sekretaris Badan Penjaminan Mutu Universitas Airlangga. ASIC adalah lembaga penilaian pendidikan internasional independen yang berbasis di Inggris. Dalam paparannya, Helmy menjelaskan tentang konsep dan strategi menyusun dokumen akreditasi ASIC.   “Akreditasi ASIC mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesehatan dan keselamatan kerja, sumber daya yang tersedia untuk staf dan manajemen, pembelajaran pengajaran, kesejahteraan mahasiswa, kualifikasi dan penghargaan yang ditawarkan oleh institusi, serta prosedur pemasaran dan rekrutmen mahasiswa. Ada tiga tahap utama proses akreditasi ASIC. Yakni pendaftaran dan dokumen pendukung, dilanjutkan dengan visitasi awal dan visitasi akreditasi. Pihak asesor ASIC sangat memperhatikan keseluruhan aspek dari indikator yang harus dicapai, seperti strategi belajar, kemudahan akses hingga respon mahasiswa,” jelas Helmy. (Husna/Zul)


 

Published Date : 05-Mar-2020

Narasumber : Dr Drajat Martianto

Kata kunci : ASIIN-ASIC, IPB University, Manajemen Mutu, Dr Drajat Martianto, Dr Ibnul Qayyim