Oleh: Retno Damajanti Soejoedono

Penggunaan telur sebagai pabrik biologis sangat sejalan dengan issue animal welfare, karena produksi bahan biologis tersebut hampir tidak menyakiti hewan yang digunakan dalam proses produksi. Telur dapat menggantikan hewan dalam produksi bahan biologis, misalnya dalam produksi anti tetanus serum (ATS) yang hingga saat ini masih menggunakan serum kuda sebagai ATS. Pemanfaatan telur ayam sebagai pabrik biologis memiliki prospek yang sangat cerah dan dapat diaplikasikan pada skala industri dalam waktu singkat.

Telur bukan hanya mengandung zat nutrisi penting, tapi juga mengandung Ig-Y yang akan diwariskan kepada anak sebagai antibodi maternal. Imunoglobulin Y akan dialirkan ke dalam kuning telur dalam beberapa hari setelah titernya di dalam darah cukup tinggi. Kemampuan Ig-Y untuk ditransfer dari darah ke kuning telur dapat dimanfaatkan untuk merancang telur dengan spesifikasi tertentu, yang mengandung antibodi spesifik untuk agen penyakit yang spesifik.

Pemanfaatannya meliputi Ig-Y anti virus Avian Influenza (AI), Ig-Y spesifik terhadap Streptococcus mutans (S. Mutans) sebagai anti karies, anti White Spot Syndrome pada udang, Ig-Y anti adhesi S. mutans pada sel epitel pipi, Ig-Y anti tetanus, Ig-Y sebagai opsonin terhadap infeksi S. sobrinus D, Ig-Y anti diare, serta sebagai imunoterapi (imunisasi pasif) dan atau bahan suplemen pangan (nutraceutical food).

Selengkapnya…