28 Agustus 2012. Halal Bi Halal IPB 1433 H tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Penyair Taufik Ismail, Ustadz Yusuf Mansur, dan Grup Musik Bimbo. Halal bi halal tahun ini terasa lebih istimewa lagi bagi sivitas akademika FKH IPB karena Taufik Ismail merupakan alumni FKH IPB tahun 1963 dan Wakil Dekan FKH Drh. Agus Setiyono, MS, Ph.D telah berkesempatan pula sebagai qori membacakan surat Ar-Rahman pada pembukaan acara.

28 Agustus 2012. Halal Bi Halal IPB 1433 H tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Penyair Taufik Ismail, Ustadz Yusuf Mansur, dan Grup Musik Bimbo. Halal bi halal tahun ini terasa lebih istimewa lagi bagi sivitas akademika FKH IPB karena Taufik Ismail merupakan alumni FKH IPB tahun 1963 dan Wakil Dekan FKH Drh. Agus Setiyono, MS, Ph.D telah berkesempatan pula sebagai qori membacakan surat Ar-Rahman pada pembukaan acara.

Acara halal bi halal diawali dengan saling silahturahim antara sivitas akademika IPB, dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran, pembacaan puisi, sambutan Rektor IPB, doa, tausiyah, Nada dan Dakwah.

 

Puisi Taufik Ismail

Taufik Ismail membacakan puisi berjudul “Almamater” yang beliau tulis 49 tahun yang silam sebagai rasa syukur kepada Allah SWT,  rasa terima kasih dan shalawat kepada Rasulullah SAW, rasa terima kasih kepada kedua orang tua yang telah terbungkuk membiayai dan mendoakan sekolah anaknya, rasa terima kasih kepada guru-guru dari SD sampai perguruan tinggi, rasa terima kasih kepada Pak Ucang, tukang kandang yang telah memelihara kuda dan sapi di Taman Kencana sehingga mahasiswa bisa mempraktekkan ilmunya, serta rasa terima kasih kepada tukang parkir yang telah menjaga sepeda-sepeda mahasiswa selama 5-6 tahun beliau menuntut ilmu di Kampus Barangsiang dan Kampus Taman Kencana. Berikut cuplikan puisi tersebut:

Almamater

Di depan gerbangmu tua pada hari ini
Kami menyilangkan tangan ke dada kiri
Tegak tengadah menatap bangunanmu
Genteng hitam dan dinding kusam berlumut waktu
Untuk kali penghabisan

Marilah kita kenangkan tahun-tahun dahulu
Hari-hari kuliah di ruang fisika
Mengantuk pada pagi
Ketika bercericit burung gereja
Hari-hari praktikum
Hari-hari bekerja di padang-padang percobaan
Praktek daerah
Corong anastesi dan skalpel di kamar bedah
Suara-suara yang menjalar sepanjang gang
Suara pasien yang pertama kali kujamah …..

 

Sambutan Rektor IPB

Dalam sambutannya, Rektor IPB menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1433 H kepada seluruh sivitas akademika IPB dan segenap undangan. Pada kesempatan tersebut Rektor menyampaikan pula beberapa capaian IPB yang membanggakan, diantaranya keberhasilan 48 Inovasi hasil penelitian para peneliti IPB yang masuk kedalam 104 Inovasi Indonesia paling prospektif tahun 2012. Hasil ini merupakan jumlah inovasi perguruan tinggi terbanyak di Indonesia. Capaian ini merupakan kelanjutan dari capai tahun-tahun sebelumnya pada 102 dan 103 Inovasi Indonesia pada tahun 2010 dan 2011.

 

Tausiyah Ustadz Yusuf Mansur

Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan tausiyah tentang keutamaan sedekah. Sedekah adalah sebuah metodologi, bukan sebuah kebetulan. Bersedekah diperumpamakan seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai dan setiap tangkai mengandung seratus biji, yang berarti 700 kali lipat (Lihat QS Al Baqarah 261).

Selanjutnya Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan sebuah kisah tentang seorang penjual singkong yang dapat dipetik ibrahnya.

Pada suatu hari seorang anak kecil datang dan memandangi sang penjual singkong dengan tatapan yang menggugah ia untuk memberikan sepotong singkong goreng. Esok hari terjadi hal yang sama sampai lima hari berturut-turut, kemudian pada hari keenam anak kecil itu menghilang dan tidak muncul-muncul lagi. Dua puluh empat tahun berlalu, dan sang penjual singkong telah melupakan peristiwa tersebut. Ketika seorang pemuda gagah turun dari sebuah mobil dan meminta potongan singkong goreng, sang penjual menunjukkan singkong-singkong goreng yang ia miliki tetapi pemuda tersebut menggelengkan kepala dan meminta potongan singkong yang lain. Sang penjual bingung karena pemuda itu meminta potongan ujung dari singkong yang memang tidak ia jual. Rupanya dahulu sang penjual memberikan potongan ujung dari singkong yang tidak ia jual dan ia berikan kepada anak kecil dahulu. Lalu pemuda itu mengatakan,”Apakah bapak tidak mengenali saya?” Sang penjual tetap kelihatan bingung. Lalu pemuda itu berdiri dan menatap dengan tatapan seperti ketika ia masih kecil dulu 24 tahun yang lalu. Barulah sang penjual mengingatnya. Pemuda tersebut akhirnya memberi hadiah dengan mengajak sang penjual singkong berumroh, dengan biaya pada saat itu setara 12,5 juta rupiah. Sang penjual karena penasaran berkata,”Saya tidak merasa memberi apapun kepada anak kecil dulu, karena sesuatu yang memang sudah tidak saya jual.” Pemuda itu menjawab,”Yang bapak berikan kepada saya dulu adalah sebuah kehidupan.” Selanjutnya ia bercerita bahwa dahulu ia anak yatim yang baru ditinggal mati ayah kandungnya. Sejak itu, anak-anak sebayanya tidak ada yang mau bermain dengannya karena ia terlihat miskin dan tidak punya uang jajan. Ketika ia diberi potongan singkong dari sang penjual, maka ia dapat menunjukkan kepada teman-temannya ia punya jajan sampai teman sebayanya percaya dan mau bermain dengannya. Kemudian pada hari keenam ia diajak pindah oleh ibunya dan mendapat kehidupan yang lebih baik. Ketika anak kecil itu telah dewasa dan kembali ke tempatnya dulu ternyata ia masih menemukan penjual singkong yang selalu ia ingat sebagai seorang yang telah menolong harga dirinya. Subhanallah……

 

Kolaborasi Bimbo dan Taufik Ismail

Setelah tausiyah, acara halal bi halal ditutup dengan tampilan musik oleh Bimbo yang melantunkan lagu-lagu yang sudah sangat dikenal oleh hadirin, seperti sajadah panjang, arti puasa, dll. Diantara lagu-lagu tersebut banyak liriknya yang ditulis oleh Taufik Ismail. Sehingga pada beberapa kali tampilannya, Bimbo berkolaborasi dengan Taufik Ismail. Taufik Ismail membacakan liriknya sebagai sebuah puisi lalu dilanjutkan dengan nyanyian oleh Bimbo. Pada kesempatan ini pula Rektor IPB Prof Heri Suhardiyanto melantunkan dua tembang bersama Bimbo…