Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengadakan Studium Generale “Pengayaan Materi One Health dalam Penggunaan dan Resistansi Antibiotik, Pengendalian Rabies, serta Penyelamatan Satwa saat Bencana Alam”. Studium Generale yang diadakan secara online melalui zoom meeting pada  tanggal 12-13 Maret 2022. Studium Generale ini merupakan kerja sama antara Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University dengan FAO dan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 400 pendaftar baik dari kalangan dokter hewan maupun mahasiswa kedokteran hewan. Rangkaian acara Studium Generale juga dimeriahkan oleh berbagai kompetisi “Pendekatan One Health menuju Indonesia Sehat” seperti lomba tiktok, lomba desain logo, lomba esai, dan lomba desain poster. Diawali dengan sambutan dari Dekan SKHB IPB University, Deni Noviana dan Widagdo S. Nugroho yang mewakili Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) yang kemudian dilanjutkan dengan inti dari kegiatan Studium Generale.

Studium Generale ini memiliki rangkaian Webinar dengan tema “Penerapan Pendekatan One Health dalam Mewujudkan Indonesia Sehat melalui Penggunaan Antimikrob secara Bijak dan Pencegahan Resistansi Antikimrob, Pemberantasan Rabies, serta Penyelamatan Satwa saat Bencana di Indonesia”. Rangkaian kegiatan ini untuk hari pertama pada tanggal 12 Maret 2022 dengan sub tema “Ancaman AMR di Manusia, Hewan dan Lingkungan”, terdiri dari dua sesi dengan masing-masing pemateri. Pemateri pada sesi pertama yaitu drh. Rama P. S. Fauzi, M.Si (Koordinator Pengendalian Penyakit, Kementrian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)  dan drh. Imron Suandy, M.VPH (Koordinator Pengawasan Keamanan Produk Hewan, Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktoran Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian).Dua narasumber tersebut dimoderatori oleh Dr. drh, Chaerul Basri, M.Epid (Dosen Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet, SKHB IPB University). Narasumber lainnya pada sesi pertama yaitu Dinarti, S.Si (Balai Pengendalian Hama Penyakit Ikan dan Kesehatan Lingkungan, Kementrian Kelautan dan Perikanan) dan drh. Eddy Sukmawinata, M.Si, PhD (National Research and Innovation Agency; Research Fellow Department of Infectius disease Faculty of Medicine, University of Miyazaki).Dua narasumber tersebut dimoderatori oleh Dr. Rini Madyastuti, S.Si, Apt, M.Si (Dosen Divisi Farmasi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, SKHB IPB University).

Pemateri  sesi kedua dengan sub tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian Rabies di Indonesia” yaitu Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si (Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian), Dr. drh. Didik Budijanto M.Kes (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan), dan drh. Abdul Zahid Ilyas, M.Si (Dosen Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet, SKHB IPB University). Tiga narasumber tersebut dimoderatori oleh Dr. med. vet. drh. Denny Widaya Lukman, M.Si (Dosen Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet, SKHB IPB University).

Pemateri hari kedua dengan sub tema “Penyelamatan Satwa saat Bencana di Indonesia” pada hari Minggu, 13 Maret 2022 yaitu drh. Syamsul Ma’arif, M.Si (Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian)  dan Drs. Pangarso Suryotomo (Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Dua narasumber tersebut dimoderatori oleh Dr. drh. Ligaya ITA Tumbelaka, Sp.Mp., M.Sc (Dosen Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, SKHB IPB University). Narasumber lainnya pada sesi ini yaitu drh. Heryo Sashikirono (Wakil Ketua 2 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Peternak Domba Kambing di Indonesia) dan Dr. Luuk Schoonman (Team Leader FAO ECTAD Indonesia). Dua narasumber tersebut dimoderatori oleh drh. Dedi Rahmat Setiadi, M.Si (Dosen Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, SKHB IPB University).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa, calon dokter hewan baru, dan masyarakat umum mengenai model partisipatif KASIRA dan contoh aplikasinya di lapang melalui pihak-pihak di sektor lain yang juga terlibat. Peserta kegiatan ini diharapkan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas bahwa penanganan zoonosis, termasuk rabies tidak cukup dilakukan hanya dengan melihat satu sektor namun harus multisektor. Acara ini juga tidak terbatas hanya untuk dokter hewan di Indonesia, tetapi dapat membangun jejaring yang lebih luas dengan teman sejawat dari penjuru negeri yang lain.