Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University gelar Workshop Desain Pelatihan ”Reproduksi dan Kesehatan Sapi Potong bagi Dokter Hewan se-Indonesia” yang diselenggarakan di Hotel Aston Cirebon, 30/09-01/10. Kegiatan diawali dengan survey lokasi Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Ternak Potong (UPT BPTP) di Kota Cirebon dan Kantong Ternak Sapi Pasundan di Kabupaten Kuningan. Survey dilakukan untuk rencana kegiatan praktik yang menjadi bagian dalam pelatihan nantinya. Kedua lokasi dipilih untuk memberikan wawasan tentang kondisi ternak dan tantangan umum yang dihadapi oleh peternak di Indonesia.

Kegiatan workshop ini merupakan kerjasama SKHB IPB University dengan Advisory Support Group Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (ASG-IARMCP) dan telah berjalan sejak tahun 2019. Kali ini, panitia penyelenggara menggaet Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan untuk mendukung pelaksanaan praktik bagi peserta pelatihan. Praktik berupa pemeriksaan potensi reproduksi dan kesehatan sapi potong, sekaligus dilakukan pengobatan sebagai kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan workshop bertujuan untuk menggali input kasus-kasus dan permasalahan yang dihadapi di lapangan dalam pengembangan sapi potong. Hasil workshop akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun program pelatihan khusus dalam topik manajemen reproduksi dan kesehatan sapi potong yang akan diberikan dalam pelatihan. Peserta pelatihan direncanakan para dokter hewan untuk mengatasi tantangan dan masalah yang dihadapi di lapangan. 

Peserta kegiatan workshop terdiri dari Tim Dosen tenaga ahli SKHB yakni Drh. M. Fakhrul Ulum, M.Si., Ph.D; Prof. Dr. drh. Iman Supriatna; Prof. Dr. drh. Mohamad Agus Setiadi; Prof. Dr. drh. Bambang Purwantara, M.Sc; Dr. drh. Muhamad Agil, M.Sc.Agr; Dr. drh. R. Harry Soehartono; Dr. drh. Retno Wulandari; Dr. drh. Agus Wijaya, M.Sc., Ph.D; Dr. drh. Okti Nadia Poetri, M.Si; Dr. drh. Dedi Rahmat Setiadi, M.Si, serta Tim ASG-RMCP yakni Ketua Tim ASG-RMCP Irfani Darma, Manager ASG Program Cattle Breeding Cut Dara Permatasari, Manager Logistik dan ASG Finance Shinta Martin, dan Manager ASG Program (Skills Development).

Kegiatan hari pertama diawali dengan kunjungan ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon.  Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan UPT BPTP di Kota Cirebon.  Selanjutnya, para peserta melakukan kunjungan ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan serta kunjungan lapangan ke lokasi kandang sapi, pengembalaan sapi, serta lokasi pemeriksaan sapi peternak.

Para peserta kunjungan disambut oleh Kepala Dinas DKP3 Kota Cirebon Ir. Yati Rohayati, Kepala UPT RPH DKPPP Kota Cirebon drh. Nedya Febriyanti, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan Drs. H. Dadi Hariadi, M.Si. Kegiatan kunjungan (survey lapangan) ini dihadiri juga oleh Tim dari Kedutaan Australia Counsellor Biosecurity Dr. Donna Bennett, Counsellor Agriculture Australia Dr. Dane Roberts, dan Program Manager DAFF (Departement of Agriculture, Fisheries and Forestry) Australia Prasetyo Kadarisman.

Ternak potong utama yang dikembangkan di UPT BPTP Kota Cirebon yakni jenis Peranakan Ongole (PO). Sapi ini di pasaran juga sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih.

“Sapi PO merupakan hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi Ongole dari India. Sapi ini telah lama memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di Indonesia” jelas Kepala Dinas DKP3 Kota Cirebon Ir. Yati Rohayati

“Berbeda dengan Kota Cirebon, di Kuningan ini ternak potong yang dikembangkan oleh peternak di Desa Cibingbin, Kab. Kuningan adalah Sapi Pasundan. Sapi Pasundan merupakan jenis sapi potong dan menjadi salah satu sumber daya genetik ternak asli Jawa Barat dalam rumpun ternak lokal Indonesia berdasarkan SK Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1051/Kpts/RI/SR.10/2014” ungkap Drs. H. Dadi Hariadi, MSi selaku Kepala Dinas DKPP Kabupaten Kuningan

“Peninjauan dan koordinasi teknis dengan lokasi pelatihan merupakan hal penting untuk meningkatkan kapasitas para peserta (dokter hewan) dalam pelatihan nanti. Jumlah kasus lapangan, ketersediaan sumberdaya, fasilitas kandang, sarana pengekang sapi, serta jumlah ternak sapi potong yang nantinya akan digunakan oleh peserta selama praktik menjadi prioritas” jelas koordinator workshop Dr. drh. Muhamad Agil, M.Sc.Agr., Dipl.ACCM.

Hari kedua workshop dilaksanakan di Hotel Aston Cirebon.  Kegiatan diawali dengan Opening Speech dari ASG-RMCP Irfani Darma dan Prof. Dr. drh. Mohamad Agus Setiadi dari Kepala Divisi Reproduksi dan Kebidanan SKHB IPB University. Kegiatan dilanjutkan dengan paparan profil dan kasus reproduksi, gangguan kesehatan, serta usulan topik oleh perwakilan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, dan dilanjutkan oleh perwakilan dari Kota Cirebon. Kegiatan workshop diakhiri dengan diskusi dan finalisasi topik dan teknis pelatihan oleh Tim Expert SKHB dan Tim ASG-RMCP. (ns)