STUDI TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL MENCIT (Mus musculus) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI FRAKSI PAUH KIJANG (Irvingia malayana Oliv. Ex A Benn)
(Toxicopathology Study of Liver and Kidney of Mice (Mus musculus) Received Various Fractions of Pauh Kijang (Irvingia malayana Oliv. Ex A. Benn))
SEPTIANI PURWANTI HANAFIAH, DEWI RATIH AGUNGPRIYONO, PRAPTIWI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksikopatologi organ hati dan ginjal mencit yang diberi fraksi Irvingia malayana Oliv. Ex A. Benn yang diperoleh dari pelarut yang berbeda kepolarannya. Penelitian ini menggunakan mencit jantan sebanyak 25 ekor berumur ±3 bulan dengan berat badan ±30 gram. Mencit dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu kelompok yang menerima fraksi dari pelarut kloroform, pelarut etil asetat, pelarut heksana, dan residu etanol serta satu kelompok kontrol yang diberi carboxymethocellulose. Pemberian fraksi I. malayana dengan dosis 100mg/kg BB dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Mencit kemudian dieuthanasi dengan eter over dosis dan disampling organ hati dan ginjalnya, lalu difiksasi dalam Buffer Neutral Formalin 10% selama 48 jam. Sediaan histopatologi diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan diamati menggunakan mikroskop cahaya. Pengamatan dilakukan dengan menghitung sel hati yang mengalami degenerasi dan nekrosa/apoptosis disekitar vena porta dan vena sentralis, sedangkan pada ginjal pada epitel tubuli proksimalis yang mengalami degenerasi dan nekrosa/apoptosis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dosis 100mg/kg BB fraksi I. malayana yang diperoleh dari pelarut yang berbeda kepolarannya tidak bersifat toksik karena persentase sel nekrosa/apoptosisnya lebih rendah daripada kontrol.
Kata kunci: herbal antimalaria, patologi ginjal, patologi hati, Simarubaceae, toksikologi.
ABSTRACT
The aim of this research was to examine the toxicopathology effect from various fractions of Irvingia malayana Oliv. Ex A. Benn on mice liver and kidney. Twenty five male mice age ±3 months with ±30 grams BW used in this research were divided into five group of treatments. Each mice from four groups of treatment was received 100 mg/kg BW fractions of I. malayana from chloroform solvent, ethyl acetate solvent, hexane solvent, and ethanol residue solvent, while one group control received carboxymethocellulose. After receiving 100 mg/kg BW fraction I. malayana for seven days, the mice then were sacrificed, the liver and kidney were sampled and fixed in Buffer Neutral Formalin 10% solution to make histopathology slides with Haematoxylin and Eosin stain. The histopathology slides were observed under light microscope. The lesion observed in the liver and kidney proximal tubular epithelium was degeneration and necrosis/apoptotic. The result from this research indicated that the dose of 100 mg/kg BW fraction of I. malayana from various solvent were not toxic to hepatocytes and proximal tubular epithelium.
Keywords: antimalaria herb, kidney pathology, liver pathology, Simarubaceae, toxicology.