Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University telah menyelenggarakan Seminar Nasional Farmakologi dan Toksikologi Edisi IV dengan tema ”Prospek Karir dan Kebangkitan Obat Hewan Indonesia”, 10/12. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.

Dalam sambutannya Dekan SKHB IPB University, Prof drh Deni Noviana, Ph.D, DAiCVIM menyampaikan seminar nasional ini ditujukan untuk menambah wawasan baru bagi mahasiswa kedokteran hewan dan fresh graduate kedokteran hewan tentang peran ilmu farmakologi veteriner dalam industri peternakan dan kesehatan hewan serta prospek karir dokter hewan dalam dunia obat-obatan hewan.

Seminar nasional menghadirkan keynote speaker Direktur Rhea Pharmaceutical Sciences Dr. Haig Babikian serta menghadirkan 5 narasumber, yaitu CEO PT. Nutricell Pacific Ir. Suaedi Sunanto, S.Pt., MBA dengan materi yang disampaikan peluang dan tantangan ekspor obat hewan Indonesia; Owner Satwagia drh. Dodi Suparno dengan materi yang disampaikan obat hewan kesayangan; Country Director Phibro Animal Health Indonesia drh. Arik Farzeli, M.M dengan materi yang disampaikan obat hewan perunggasan; Sekretaris Jenderal Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) drh. Forlin Tinora Siregar dengan materi yang disampaikan perkembangan obat hewan di Indonesia; Kepala Divisi Control Laboratory & Disease Research Center PT. Central Proteina Prima, Tbk Drh. Beni Halalludin dengan materi yang disampaikan obat hewan satwa akuatik.

Dalam pemaparannya, drh. Arik Farzeli menyampaikan bisnis perunggasan masih terus tumbuh dan banyak peluang untuk meningkatkan konsumsi di masyarakat. Hal ini dikarenakan komoditas perunggasan merupakan produk yang tidak tergantikan, tidak ada pangan yang mampu menyamai daging dan telur ayam dalam ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga. Dokter hewan memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan perunggasan, memaksimalkan potensi genetik dan mengobati jika terjadi kejadian penyakit.

“Dokter hewan memiliki peran strategis untuk memastikan obat hewan diproduksi dengan baik, diberikan dengan baik untuk memastikan healthy animals, healthy food, and healthy world.” jelas drh. Arik Farzeli.

Ia menambahkan, dokter hewan perunggasan harus mengutamakan kesehatan hewan diatas kepentingan bisnis dengan menjunjung tinggi integritas dan etika profesi dokter hewan.

Lebih lanjut, drh. Arik Farzeli menyampaikan peluang kerja dokter hewan di bidang perunggasan yaitu laboratory, management or owner, nutritionist, technical support DOC, technical support feed, regulatory serta bidang lainnya.

Seminar nasional yang dimoderatori oleh Dr drh Andriyanto, M.Si dan drh. Huda Salahudin Darusman, M.Si., PhD ini diikuti oleh mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. (ns)