Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University telah mengadakan acara “Sosialisasi Rumah Publikasi dan Strategi Publikasi Internasional”, 28/03. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara SKHB dengan Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis IPB University. Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr Eva Anggraini, direktur DPIS dan Prof Wasmen Manalu, dosen dari Divisi Fisiologi dan dihadiri oleh  49 peserta, baik dosen maupun mahasiswa program pascasarjana IPB University.

Dr Eva menyampaikan dalam paparannya beberapa peran Rumah Publikasi IPB University di dalam upaya meningkatkan jumlah publikasi dan sitasi dosen dan perguruan tinggi. Rumah Publikasi memberikan beberapa bentuk pelatihan, seperti workshop, dan camp terkait penulisan artikel baik ilmiah, populer, maupun policy brief. Sementara layanan yang diberikan ialah perangkat lunak Grammarly premium, cek plagiarisme, layanan editing bahasa ENAGO untuk artikel under review jurnal Q1-Q2, layanan editing bahasa lain untuk jurnal Q3, serta pembayaran article publication charge (APC) untuk mahasiswa pascasarjana.

Dr Eva juga menyampaikan beberapa hal terkait world university ranking dan publikasi dosen. Beberapa lembaga ranking mensyaratkan rasio sitasi per dosen atau sitasi per artikel, serta berapa persentase publikasi di jurnal Q1-Q2 agar bisa masuk 500 top ranking dunia. Perkembangan terbaru ialah THE impact rangking yang melibatkan kata kunci dari Sustainable Development Goals (SDGs) di dalam artikel publikasi. Paparan Dr Eva diakhir bagaimana perbandingan parameter-parameter publikasi antar perguruan tinggi di Indonesia serta antara Indonesia dengan negara-negara lain. Melihat kondisi Indonesia yang masih tertinggal jauh, maka upaya publikasi di jurnal internasional bereputasi perlu terus ditingkatkan. Pembicara kedua, Prof Wasmen, menyampaikan bahwa publikasi internasional harus mulai dirancang sejak awal dan sebaiknya jurnal yang akan dituju juga telah ditentukan di awal. Penelitian diawali dengan memilih masalah dan dirancang untuk menyelesaikan masalah. Masalah dipilih berdasarkan sifat universalitas dan memiliki urgensi yang tinggi.  Kelengkapan atau ke-komprehensif-an data sangat menentukan diterima atau tidaknya nanti suatu artikel untuk publikasi. “Terakhir, suatu penelitian haruslah ada sumbangan yang berarti dalam ilmu pengetahuan atau teknologi, atau dengan kata lain memiliki suatu kebaruan (novelty)” pungkasnya.  (km/ns)