Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University akan membangun laboratorium Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology, ART) dan Bio-Bank untuk Badak Sumatera dan Satwa Liar Terancam Punah di Indonesia. SKHB IPB University akan mengaplikasikan ART dan Bio-Bank sebagai inovasi teknologi untuk menjaga Badak Sumatera dan Satwa Liar terancam punah yang lain dari kepunahan. Aplikasi teknologi melalui dua metode, yaitu teknologi kriopreservasi untuk menyimpan sumber daya genetik (seperti sperma, sel fibroblas, sel punca, dan embrio) serta teknologi reproduksi berbantu untuk program propagasi badak Sumatera. Pada tahun 2017 dua ilmuwan dari SKHB IPB (Dr Muhammad Agil dan Prof Arief Boediono) dengan tim dari Institute of Zoo and Wildlife Research (IZW) Jerman, yang bereputasi internasional dalam bidang ART dan Bio-bank, berhasil memanen sel telur (ovum) terakhir dari badak Sumatera betina di Malaysia sebelum mati. Sel telur terakhir tersebut pada awalnya akan dikirim ke laboratorium di Indonesia (SKHB IPB) untuk dibuahi secara in-vitro, akan tetapi sperma berkualitas tidak tersedia pada saat itu.

Melalui kehadiran laboratorium ART dan Bio-Bank ini maka diharapkan dapat mencegah berulangnya kesalahan serupa. Selain itu, kematian ataupun kegagalan reproduksi dari seekor Badak Sumatra dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai sumber genetik yang bisa dimanfaatkan di masa yang akan datang. Pembangunan laboratorium ART dan Bio-Bank direncanakan akan dibangun pada tahun 2023 mendatang. “Kami dari Tim SKHB IPB University juga telah menyelesaikan penyusunan Road Map dan program aplikasi Bio-Bank untuk Badak Sumatra untuk periode 2022-2027,” pungkas Dr Agil yang juga sebagai ketua tim. (ns/ma/km)