STUDI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK KESEJAHTERAAN HEWAN DAN BIOSEKURITI PADA PETUGAS INSTALASI KARANTINA HEWAN PRIMATA BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

(Study of Knowledge, Attitude, and Practice of Primate Quarantine Installation Personnels of BBKP Soekarno Hatta Related with Animal Welfare and Biosecurity)

RENDRA GUSTIAR, FADJAR SATRIJA, TRIOSO PURNAWARMAN

FULL TEXT PDF

RINGKASAN

Karantina adalah tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Instalasi Karantina Hewan adalah suatu bangunan berikut peralatan dan lahan serta sarana pendukung yang diperlukan sebagai tempat untuk melakukan tindakan karantina. Bertolak dari latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan mencoba mengungkapkan faktor sumberdaya manajer, medik dan paramedik/pekerja kandang IKH Primata yang merupakan salah satu bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit zoonosis. KAP merupakan kajian yang mewakili populasi untuk mendapatkan informasi hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik yang biasa dilakukan.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tingkat pengetahuan, sikap dan paktik kesejahteraan hewan dan biosekuriti petugas Instalasi Karantina Hewan primata wilayah kerja BBKP Soekarno Hatta. Dan menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik kesejahteraan hewan dan biosekuriti petugas IKH primata wilayah kerja BBKP Soekarno Hatta. Hipotesis Penelitian yaitu Pengetahuan, sikap dan praktik kesejahteraan hewan dan biosekuriti para petugas Instalasi Karantina Hewan Primata wilayah BBKP Soekarno Hatta sudah baik. Terdapat hubungan yang nyata antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik kesejahteraan hewan dan biosekuriti para petugas instalasi IKH Primata.

Penelitian dilaksanakan di IKH primata Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada bulan Maret sampai Agustus 2012. Penelitian ini merupakan kajian croos sectional study menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dari responden. Peubah yang digunakan di dalam penelitian adalah karakteristik dari manajer, dokter hewan, dan pekerja kandang yang dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, dan praktik kesejahteraan hewan dan biosekuriti. Observasi dilakukan terkait kondisi kesejahteraan hewan dan biosekuriti IKH primata. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi dilakukan menggunakan checklist. Aspek yang diteliti mengenai lima aspek kesejahteraan hewan, isolasi, kontrol lalu lintas, dan sanitasi. Populasi penelitian adalah seluruh IKH primata BBKP Soekarno Hatta yang berlokasi di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berjumlah 5 IKH. Sampel seluruh personel di IKH primata yaitu manajer, dokter hewan, dan pekerja kandang. Data karakteristik, tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dijabarkan secara deskriptif. Hubungan karakteristik terhadap praktik dan hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik personel IKH primata dianalisis dengan uji Gamma. Analisis data menggunakan program SPSS 16 dan Microsoft Excel 2007.

Penilaian knowledge, attitude, practice (KAP) personel IKH primata dibagi menjadi tiga yaitu penilaian KAP manajer, penilaian KAP dokter hewan, dan penilaian KAP pekerja kandang (care taker). Tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik semua manajer (100%) berada dalam kategori baik. Tingkat pengetahuan dokter hewan 73% berada dalam kategori sangat baik dan 23% berada dalam kategori baik. Penilaian tingkat sikap 55% berada dalam kategori sangat baik dan 45% berada dalam kategori baik. Penilaian praktik 82% memiliki tingkat praktik yang sangat baik dan 18% memiliki praktik yang baik. Pekerja kandang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 14%, pengetahuan sangat baik sebanyak 86%. Sebanyak 91% memiliki sikap baik. Sebanyak 9% mempunyai sikap cukup. Tingkat praktik pekerja, sebanyak 50% memiliki praktik sangat baik. Sebanyak 50% lainnya memiliki praktik yang baik. Peubah yang memiliki hubungan signifikan adalah pengetahuan dan sikap dokter hewan dengan nilai p = 0.018 (p<0.05) dengan koefisien korelasi sebesar 0.694, hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan dokter hewan mengenai kesejahteraan hewan dan biosekuriti maka akan bersikap lebih baik (positif). Peubah yang memiliki hubungan signifikan adalah pengetahuan dan sikap pekerja kandang dengan nilai p = 0.005 (p<0.05) dengan koefisien korelasi sebesar 0.575, hal ini berarti semakin baik pengetahuan yang dimiliki oleh pekerja kandang maka semakin baik pula sikapnya.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar tingkat pengetahuan dan praktik dari responden IKH primata adalah sangat baik, sementara untuk sikap personel IKH yang terdiri dari manajer, dokter hewan, dan pekerja adalah baik. Pengetahuan kesejahteraan hewan dan biosekuriti pekerja kandang dan dokter hewan mempengaruhi sikap meskipun demikian tidak berpengaruh terhadap praktik, hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di IKH.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, praktik, kesejahteraan hewan, biosekuriti, personel instalasi karantina hewan.

ABSTRACT

This study was conducted to analyze knowledges, attitudes and practices of installation personnels related to animal welfare and biosecurity to correlate knowledge, attitudes and practices of installation personnels to measure the level of animal welfare and biosecurity in animal quarantine installations. Data were collected from animal quarantine premises for exported primate (Macaca fasicularis). The level of knowledge, attitudes and practices of respondences measure by interviews and observation using the questionnaires and checklist. Data analyzed to determine associations between these variables using chi square and Gamma test. This research revealed that veterinarian knowledge correlated to their attitude with the level of correlation 0.694, and the care taker knowledge correlated to their attitude with the level of correlation 0.575. This study also noticed that the characteristics of respondents showed no correlation between animal welfare and biosecurity implementation, while the knowledge and attitude of veterinarians showed a strong correlation between animal welfare and biosecurity implementation with medium correlation level (r = 0.694). On the other hand the knowledge and attitude of care takers showed a strong correlation between the animal welfare and biosecurity with medium correlation level (r = 0.575). In conclusion most of the knowledge, attitude and practice of the veterinarians were verygood and knowledge, attitude and practice of the managers and care takers were good.

Keywords: Animal quarantine, Animal welfare, Biosecurity, Knowledge, attitude and practice study

FULL TEXT PDF