8 Mei 2012. “Kerjasama yang telah terjalin sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini antara Perhimpunan Bedah Endo-Laparoskopik Indonesia (PBEI) dengan Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB telah berlangsung sangat baik dan memuaskan,” ujar Ketua PBEI, dr. Errawan Wiradisuria, SpB-KBD, M.Kes dalam sambutan sebelum penandatangan MOU kerjasama. Sebaliknya Dekan FKH, drh. Srihadi Agungpriyono, Ph.D, PAVet(K) menyatakan bahwa kerjasama FKH dengan PBEI merupakan salah satu kerjasama yang paling produktif pelaksanaannya. Kegiatan workshop bedah endo-laparoskopik yang digelar secara rutin dan bersinambungan setiap tahun, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan.

Selain Ketua PBEI dan Dekan FKH, penandatanganan juga dilakukan oleh Ketua Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi (KRP), Prof. drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS., PhD., AP.Vet.

Penandatangan  MOU kerjasama ini diperbaharui setiap 2 tahun sejak awal kerjasama yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2002. Penandatangan dilaksanakan di ruang dekanat, di sela-sela padatnya acara “Workshop Bedah Endo-Laparoskopik Lanjutan” yang diadakan pada hari yang sama. Workshop ini merupakan bagian rangkaian acara kongres dan seminar nasional Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) yang juga sedang dilaksanakan di Hotel Salak Bogor.

“Workshop yang diadakan di Bagian Bedah dan Radiologi FKH IPB, Kampus IPB Dramaga, telah menyediakan fasilitas yang sangat lengkap dan pelayanan yang memuaskan. Bahkan telah mendapat supervisi dari Perhimpunan Endolaparoskopik Asia dan dinyatakan sebagai salah satu workshop terbaik untuk tingkat Asia,” papar Dr. Errawan lebih lanjut.

“Dengan melakukan praktek menggunakan hewan sebagai model, para dokter spesialis bedah akan dapat merasakan “feel” ketika melakukan bedah metode non invasif yang selanjutnya akan terus dilatih melalui tahapan sebagai pengamat, asisten, praktek dibawah supervisi, sampai akhirnya bisa melakukan bedah endo-laparoskopik secara mandiri,” urai Dr. Errawan ketika menjelaskan bahwa workshop menggunakan hewan model babi sebagai langkah awal sebelum praktek dilakukan pada pasien manusia.

Dalam workshop tersebut, salah satu dosen FKH IPB, DR. Drh. Gunanti, MS bertindak sebagai salah satu pembicara disamping pembicara-pembicara dari PBEI, menyampaikan topik tentang animal welfare dan anatomi bedah pada babi. Babi digunakan sebagai hewan coba karena secara anatomis tertentu memiliki kemiripan dengan manusia.