Latar Belakang
Pemeriksaan fertilitas dan kebuntingan ternak di lapangan selama ini lebih banyak mengandalkan kemampuan pemeriksaan per rektal oleh petugas dengan metode pemeriksaan manual. Dalam hal ini tingkat akurasi pemeriksaan masih diragukan karena sangat tergantung pada pengalaman petugas. Pemeriksaan infertilitas yang tidak tepat akan berimplikasi pada kegagalan treatmen infertilitas yang diberikan. Demikian pula, pemeriksaan kebuntingan yang tidak akurat menyebabkan days open yang lebar. Lebih lanjut berakibat pada rendahnya angka kebuntingan.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih tepat dan akurat yaitu dengan menggunakan metode ultrasonografi (USG). USG telah lama digunakan untuk memahami siklus reproduksi ternak (pertumbuhan sel telur, ovulasi dan pembentukan korpus luteum yang membentuk dinamika ovary), infertilitas (endometritis, piometra, sistik ovari, hipofungsi dan kasus lain), serta pemeriksaan kebuntingan lebih dini (pemeriksaan kebuntingan pada hari ke-25 setelah dikawinkan).
Pada awal pemanfaatannya, ultrasound adalah alat yang besar tidak mobil dan berharga mahal sehingga tidak efisien dalam penggunaan di lapangan. Saat ini, dengan perkembangan teknologi komputer ukuran ultrasound diperkecil, aplikasi software lebih lengkap dan berharga lebih terjangkau. Sehingga ultrasound ini memiliki kemampuan spesifik di bidang kedokteran hewan, tidak hanya digunakan untuk diagnosa penyakit klinis, tetapi sudah dimanfaatkan untuk pemilihan ternak produktif, konservasi hewan dan pendukung peningkatkan efisiensi managemen peternakan.
Untuk menghasil pemeriksaan yang akurat maka USG harus dilaksanakan oleh tenaga medis yang mampu mengoperasionalkan ultrasound, mengarahkan pemeriksaan dengan tepat, membaca dan menginterpretasikan hasil scanning ultrasound secara akurat. Tenaga medis tersebut dapat dilatih dalam suatu kursus intensif tentang sistem operasional, penggunaan dan pembacaan hasil ultrasound oleh tenaga ahli ultrasonografi bidang peternakan.
Tujuan
Pelatihan ultrasonografi ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga medis yang mampu mengoperasionalkan dan membaca hasil ultrasound pada pemeriksaan kebuntingan, fertilitas dan sterilitas pada ternak sapi.
Program
Program pelatihan terdiri atas teori, praktik dan praktik lapangan yang dibimbing oleh dosen yang berpengalaman.
Hari ke |
Pukul |
Kegiatan |
1 |
08.30 – 09.00 |
Pembukaan |
09.00 – 11.00 |
Review organ reproduksi dan pemahaman dinamika ovary pada ternak |
|
11.00 – 12.00 |
Pengenalan alat ultrasonography |
|
12.00 – 13.30 |
Isoma |
|
13.30 – 15.00 |
Latihan teknis ultrasonography organ reproduksi sapi dan pembacaan gambar ultrasound |
|
15.00 – 15.30 |
Rehat kopi |
|
15.30 – 16.00 |
Aplikasi sinkronisasi estrus pada ternak sapi dengan PGF2alpha |
|
2 Â |
08.00 – 09.30 |
Gangguan reproduksi ternak sapi |
09.00 – 12.00 |
Latihan teknis ultrasonography organ reproduksi sapi dan pembacaan gambar ultrasound |
|
12.00 – 13.30 |
Isoma |
|
13.30 – 15.00 |
Latihan teknis ultrasonography organ reproduksi sapi dan pembacaan gambar ultrasound |
|
15.00 – 15.30 |
Rehat kopi |
|
15.30 – 16.00 |
Aplikasi sinkronisasi estrus pada ternak sapi dengan PGF2alpha |
|
3 Â |
08.00 – 10.00 |
Pemeriksaan kebuntingan pada domba sebagai model kebuntingan pada ruminan |
10.00 – 10.30 |
Rehat kopi |
|
10.30 – 12.00 |
Ultrasonography organ reproduksi  kuda |
|
12.00 – 13.30 |
Isoma |
|
13.30 – 15.00 |
Diskusi, kesan pesan dan penutupan |
Syarat Peserta
Peserta adalah dokter hewan yang direkomendasikan oleh instansi tempat bekerja atau dokter hewan praktisi.
Tempat Pelatihan
Tempat pelatihan adalah di Unit Rehabilitasi Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan peternakan rakyat.
Instruktur
1.     Dr. drh. Bambang Purwantara, MSc
Lulusan Postgraduate Royal Veterinary and Agricultural University, Copenhagen Denmark. Penelitian berkaitan dengan metode ultrasound:
- Study of the dynamics of the follicular growth undergo natural, prostaglandin stimulated and superovulated cattle. Center for Animal Biotechnology RVAU Copenhagen Denmark.
- Dinamika ovary dan sinkronisasi estrus pada kerbau.
- Dinamika ovary pada kuda persilangan thoroughbred dan kuda lokal Indonesia.
- Sinkronisasi estrus dan artificial inseminasi pada kuda
2.     Drh. Amrozi., PhD
Lulusan Postgraduate United Graduate School of Veterinary Sciences Yamaguchi University, Japan. Penelitian berkaitan dengan metode ultrasound:
- Distribution of estrogen receptor alpha in the dominant follicles and corpus luteum at the  three satages of estrous cycles in Japanese black cows
- Dynamics and histological observation of first follicular wave in Japanese black cows.
- Incidence and ultrasonic imaging of the granulosa theca cells tumor in mares
- Incidence and intra uterine antibiotic treatments of endometritis in mares
- Sinkronisasi estrus dan pengamatan ultrasonografi pemeriksaan kebuntingan dini pada domba garut sebagai standar penentuan umur kebuntingan.
- Dinamika ovarium selama siklus estrus pada domba garut, sapi peranakan ongole, kuda, kambing kacang dan kerbau.
Asisten Teknis
Kontak Pendaftaran
Unit Rehabilitasi Reproduksi, Bagian Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi FKH IPB
Alumni Pelatihan Angkatan I, II dan III Tahun 2013
1 |
Drh. Taufik Asmar |
Kab. Agam |
2 |
Drh. Ekadiana Oktavia |
Kab. Pasaman Barat |
3 |
Drh. Novika Arianti |
Kab. Limapuluh Kota |
4 |
Drh. Roki Martarika |
Kab. Tanah Datar |
5 |
Drh. Yoli Zulfanedi |
Kab. Dharmasraya |
6 |
Drh. Indosrizal |
Kab. Pesisir Selatan |
7 |
Drh. Indra |
Kota Padang Panjang |
8 |
Drh. Syaharuddin Gafar, MM |
Keswan Provinsi |
9 |
Drh. Zainal Khoirudin |
Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Kota Palu, Sulawesi Tengah |
10 |
Drh. Asrieana S Dunggio |
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo. Jl Abudi Ilahude No. 91 Limboto. |
11 |
Drh. Nurlianna Tarigan |
UPTD Pembibitan dan Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Kaltim |
12 |
Drh. Sri Sulistyaningsih |
Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan |
13 |
Drh. Siti Nuriyah |
|
14 |
Drh. Lidya Novitasari |
|
15 |
Drh. Dite Martusthi Kartika Laksmi |
|
16 |
Drh. Elita Setiya W. |
Praktisi Dokter Hewan, Solo Jateng |
17 |
Drh. Fajri |
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi |
18 |
Drh. Rospita Pane |
|
19 |
Drh. Fathul Bari |
KPSBU Lembang, Bandung |
20 |
Drh. Yessi Latipah |
Balai Inseminasi Buatan Lembang |
21 |
Drh. Saswoko |
Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. |
22 |
Drh. Suswandi |
|
23 |
Drh. Rice Viktorina |
|
24 |
Drh. Asmiaty |
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten |
25 |
Drh. Martaleni, MSi |
|
26 |
Drh. Rahayu |
|
27 |
Drh. Rakhwana |
Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara. |