Bertempat di Ruang Kuliah A Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB), sebanyak 51 orang petugas Dewan Keluarga Masjid (DKM) serta Petugas Kesehatan Hewan Kabupaten Bogor mengikuti Pelatihan Penyediaan Hewan dan Daging Kurban yang ASUH serta Sosialisasi Penyakit Zoonotik pada Hewan Kurban pada tanggal 21 Oktober 2012. Acara ini diselenggarakan oleh National Zoonoses Center (NZC) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan IPB serta Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Bertempat di Ruang Kuliah A Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB), sebanyak 51 orang petugas Dewan Keluarga Masjid (DKM) serta Petugas Kesehatan Hewan Kabupaten Bogor mengikuti Pelatihan Penyediaan Hewan dan Daging Kurban yang ASUH serta Sosialisasi Penyakit Zoonotik pada Hewan Kurban pada tanggal 21 Oktober 2012. Acara ini diselenggarakan oleh National Zoonoses Center (NZC) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan IPB serta Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Dalam pelatihan dan sosialisasi ini disampaikan penyakit-penyakit menular yang ada di hewan kurban dan berpotensi menular ke manusia. Selain itu dilaksanakan praktik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) dan setelah dipotong (postmortem) serta proses penyembelihan hewan kurban. Dalam pemeriksaan antemortem, selain melihat ciri fisik hewan yang memenuhi syarat kurban, peserta juga diajarkan cara menjatuhkan sapi sebelum dipotong. Pemeriksaan postmortem dilakukan pada jeroan merah yang terdiri dari paru-paru, jantung, hati, limpa dan ginjal.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan FKH IPB drh. Agus Setiono, Ph.D, APVet mengharapkan para peserta dapat menyebarkan informasi yang diperoleh kepada masyarakat lainnya tentang bagaimana cara memilih hewan kurban dan mendapatkan daging kurban yang ASUH, sehingga masyarakat yang melakukan ibadah kurban akan merasa puas. Hal yang sama dikemukakan oleh PLT Ketua NZC DR. drh. Heru Setijanto, PAVet yang dalam kesempatan tersebut menekankan pada pangan asal hewan yang aman dikonsumsi (Safety), tidak menjadi sumber penyakit (zoonosa) dan terdapat jaminan keamanan dan kelayakan konsumsi kepada masyarakat. Selain hal tersebut di atas, dalam momen Idul Kurban ini diharapkan peserta dapat memperlakukan hewan kurban dengan ihsan agar masyarakat memperoleh daging yang halalan thoyyiban.