Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Mr.Theera Wongsamut bersama sepuluh stafnya berkunjung ke Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (6/8). Rombongan disambut hangat Rektor IPB, Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Darmaga. Sehari sebelumnya, rombongan ini bertemu Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr.Ir. Anton Apriyantono dan mengikuti Expert Meeting mengenai ‘Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan’ di Bogor.

 

“Ini merupakan kunjungan pertama saya ke IPB, sebuah perguruan tinggi pertanian Indonesia yang sangat terkenal di Thailand. Presiden maupun para Menteri Thailand mengenal IPB sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang pertanian, ” papar Mr.Theera.

Menurut Mr.Theera, Thailand dan Indonesia memiliki banyak kesamaan seperti kondisi pertanian, petani, lahan dan iklim. “Dengan berbagai kesamaan tersebut, sekiranya memungkinkan kita dapat saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, keahlian dan bekerjasama khususnya di bidang pertanian,” kata Mr.Theera seraya mengatakan Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand berkeinginan mengirimkan stafnya untuk belajar dan mengikuti pelatihan di IPB.

Dalam kesempatan itu, Rektor mempresentasikan potensi keahlian dan penelitian IPB yang menjadi bahan acuan kerjasama di bidang penelitian. Seorang pejabat eselon satu Kementrian Pertanian dan Koperasi Thailand tertarik pada presentasi yang disampaikan Rektor. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah tungku sekam temuan IPB. Tungku sekam ini merupakan teknologi alternatif yang memanfaatkan sekam sebagai sumber energi. Di Thailand sekam amat melimpah. Pejabat tersebut menanyakan keunggulan teknologi tungku sekam. “Apakah teknologi tersebut menghasilkan asap yang malah nantinya menjadi polusi dan berkontribusi dalam perubahan iklim (climate change)?” tanyanya.

Rektor menjawab bahan bakar tungku sekam hanya membutuhkan sedikit bahan bakar. Proses pembuatan tungku sekam tidak sembarangan. “Tungku ini dibuat dengan perhitungan matematis dan fisika yang tepat, sehingga asap yang dihasilkan minimalis. Keunggulannya, tungku ini menggunakan sekam yang mudah, melimpah dan murah di sekitar petani. Energi panas yang dihasilkannya pun tak kalah dengan bahan bakar gas dan minyak. Sisa pembakarannya dapat dimanfaatkan sebagai media tanaman hortikultura,” papar Rektor.

Sebelum ini, IPB dan beberapa perguruan tinggi Thailand telah menjalin kerjasama di berbagai bidang. Misalnya saja, dalam Asia Link, IPB, University of Gottingen Jerman dan Chiang Mai University Thailand bekerjasama dalam pengembangan manggis. IPB dengan Prince of Songkla University (PSU) dan Chulalongkorn University Thailand bekerjasama mengembangkan pangan halal. “Ada juga lulusan IPB yang mengajar di Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand,” ujar Rektor IPB.

Dalam kesempatan itu hadir pula mendampingi Rektor IPB, Direktur Kerjasama dan Program Internasional IPB, Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, MSc.F.Trop, Kepala Sub Direktorat Program Internasional Direktorat Kerjasama dan Program Internasional IPB, Dr.drh. Muhammad Agil, M.Sc.Agr, Sekretaris Eksekutif IPB Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT, Wakil Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr.Ir.Aris Munandar, Wakil Kepala LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB, Dr.Ir.Prastowo, M.Eng, dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Sekretaris Eksekutif, Ir. Henny Windarti, M.Si. Hadir pula Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Departemen Pertanian RI, Farid Hasan B. (ris)

Â