Bogor, 1 April 2013. Nadine Adrianna (B04090150) telah terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor 2013 setelah melalui serangkaian proses seleksi yang berlangsung ketat. Acara pemilihan Mapres di tingkat fakultas merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Proses pemilihan Mapres ini tidak hanya mengutamakan sisi keilmuannya saja, akan tetapi juga kemampuan akademik dan non-akademik lain, yang meliputi: kemampuan berbahasa inggris, presentasi makalah dan keaktifan dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

 

Bogor, 1 April 2013. Nadine Adrianna (B04090150) telah terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor 2013 setelah melalui serangkaian proses seleksi yang berlangsung ketat. Acara pemilihan Mapres di tingkat fakultas merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Proses pemilihan Mapres ini tidak hanya mengutamakan sisi keilmuannya saja, akan tetapi juga kemampuan akademik dan non-akademik lain, yang meliputi: kemampuan berbahasa inggris, presentasi makalah dan keaktifan dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Ditemui di sela-sela kesibukannya pada saat memberikan pelatihan grooming hewan kesayangan, Nadine mengungkapkan bahwa proses yang dilaluinya tidaklah mudah. “Tetapi juga jangan dipersulit. Inti dari semuanya ialah selama kita menyukai suatu kegiatan, cobalah untuk diikuti,” ujar gadis yang lahir pada 24 November 1990 ini.

Sejak awal masuk IPB, Nadine memang telah aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan yang bersifat intra- maupun ekstra-kampus. Nadine pun sempat dipercaya menjadi Ketua Himpunan profesi hewan kesayangan dan satwa aquatik  pada periode 2011-2012. Berbekal pengalaman tersebut, Nadine mencoba mengikuti pemilihan Mahasiswa Berprestasi FKH. Seleksi yang ketat membuat Nadine semakin antusias untuk menunjukkan kemampuannya. Ketika melewati tahap pencalonan mapres, Nadine menyampaikan presentasi yang kreatif di hadapan dewan juri.

Di awal seleksi 10 besar, makalah yang dipresentasikan Nadine berkaitan dengan topik skripsi yang sedang dikerjakannya sekarang, yaitu tentang “Aplikasi embrio bioteknologi pada primata Indonesia yang terancam punah” dengan objek penelitian hewan kukang. Akan tetapi, saat melewati tahap 5 besar, Nadine dituntut untuk mengembangkan ide lain tentang kemahasiswaan mahasiswa yang lebih kreatif  dan berprestasi. Oleh karena itu, dibuatlah makalah dengan judul “Peranan Organisasi Kemahasiswaan dalam Rangka Membangun Jiwa Kepemimpinan”. Ide ini muncul saat Nadine menganalisa permasalahan yang ada di Indonesia saat ini, salah satu diantaranya adalah krisis kepemimpinan. Untuk membangun jiwa kepemimpinan diperlukan wadah yang dapat memfasilitasi pelatihan kepemimpinan, yaitu dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan. Makalah inilah yang kemudian mengantarkannya menjadi juara 1 Mapres FKH IPB 2013.

Disiplin, Pencapaian, dan Target

Dengan latar belakang sebagai mahasiswa kedokteran hewan yang disibukkan dengan berbagai kegiatan akademik, tentunya manajemen waktu perlu dilaksanakan dengan baik dan penuh disiplin tinggi. Nadine menuturkan bahwa pembuatan makalah sebagai syarat kandidat Mapres pun hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, mengingat terbatasnya waktu luang di sela-sela agenda perkuliahan. “Makalah pertama saya coba buat dalam waktu satu minggu, tetapi makalah kedua Alhamdulillah selesai hanya dalam waktu satu hari” ungkapnya.

Setelah menjadi mahasiswa berprestasi, tentunya Nadine berharap bisa membawa harum nama fakultas kedokteran hewan di tingkat selanjutnya, yakni tingkat IPB hingga nasional, seperti yang sudah pernah dilakukan oleh mapres FKH tahun lalu dimana Mapres FKH berhasil mewakili IPB dan menjadi juara II tingkat nasional. Menurutnya, seandainya ia dapat mewakili IPB dalam ajang pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional, tentunya apresiasi terhadap prestasi kemahasiswaan dari bidang kedokteran hewan yang selama ini masih dirasa masih kurang akan diakui keberadaannya. Selain itu, Nadine memiliki impian untuk bisa melanjutkan sekolah di luar negeri agar bisa bertukar informasi dan pengalaman. Selain itu ia pun menargetkan diri untuk meraih gelar spesialis.

“Untuk mencapai itu semua, tentunya kita harus mencintai apa yang sudah menjadi pilihan kita saat ini, dan yang pasti tentukan goal apa yang ingin kita capai sehingga apapun yang kita ingin raih akan mati-matian untuk diperjuangkan” tutupnya di akhir wawancara. [Hanif]