11 November 2013. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bogor (11/11) melakukan vaksinasi hewan di desa sekitar lingkar Kampus Dramaga. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian “Pengabdian Veteriner” FKH IPB. Vaksinasi dilakukan di Desa Ciomas Ledeng, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor terhadap unggas dengan vaksin Avian Influenza (AI) jenis vaksin AI inaktif virus avian influenza H5N1 teremulsi minyak. Selain itu, dilakukan juga vaksinasi rabies terhadap hewan kesayangan seperti kucing dan anjing.

11 November 2013. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bogor (11/11) melakukan vaksinasi hewan di desa sekitar lingkar Kampus Dramaga. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian “Pengabdian Veteriner” FKH IPB. Vaksinasi dilakukan di Desa Ciomas Ledeng, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor terhadap unggas dengan vaksin Avian Influenza (AI) jenis vaksin AI inaktif virus avian influenza H5N1 teremulsi minyak. Selain itu, dilakukan juga vaksinasi rabies terhadap hewan kesayangan seperti kucing dan anjing.

Kucing dan anjing bunting tidak dilakukan vaksinasi karena keadaan bunting memerlukan pemeriksaan lebih mendalam untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, jelas drh Elly, salah satu dokter hewan pelaksana program ini.

Koordinator kegiatan, drh Chaerul Basri M.Epid, menjelaskan bahwa vaksinasi pada unggas dengan vaksin AI karena mengingat seluruh wilayah Indonesia masih belum bebas flu burung. Sedangkan untuk kasus rabies, meskipun Kabupaten Bogor sudah lama bebas rabies, maka program vaksinasi rabies hanya bersifat pencegahan. Beberapa bulan lalu sempat ada kasus warga kampus IPB digigit anjing dari luar kampus. ”Kabupaten Bogor harus tetap waspada karena dikelilingi wilayah endemik rabies seperti Cianjur dan Sukabumi,” lanjut Chaerul.

Selain vaksinasi, 59 mahasiswa ko-asistensi (ko-as) dan sepuluh dosen FKH IPB juga melakukan pemberian obat anti kecacingan pada ternak, vaksinasi terhadap New Castle Disease (ND), pemberian vitamin, dan disinfeksi kandang unggas. Kegiatan ini meliputi lima kecamatan di Kabupaten Bogor yakni Tenjolaya, Dramaga, Ciomas, Taman Sari, dan Ciampea. Kegiatan dilakukan setelah sebelumnya (9/11) warga diberikan penyuluhan tentang pentingkan kesehatan hewan dan pencegahan zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia).

Pelaksana Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Teni Dwi Noviani, mengatakan masih ada kasus flu burung di Bogor. Walau hanya satu dua. Unggas di wilayah Bogor lebih sering terkena tetelo atau ND. Ia mengatakan program vaksinasi rabies sudah berjalan sejak bulan lalu. Kegiatan vaksinasi juga merupakan kegiatan rutin Disnakkan Kabupaten Bogor.

Edukasi dan sosialisasi ke masyarakat bahwa rabies juga menyerang kera, monyet, anjing dan kucing perlu terus dilakukan. Ini menjadi salah satu alasan kenapa topeng monyet dilarang di Jakarta. ”Perlu antisipasi perpindahan topeng monyet dari Jakarta ke Bogor berikut pencegahan bahaya rabies yang dapat ditimbulkannya,” jelas Teni.