Institut Pertanian Bogor (IPB University) Indonesia dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (Leibniz-IZW) Jerman menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Berlin Jerman (19/5). Kerjasama ini berupa “Akselerasi Pengembangan Sains dan Pendidikan Konservasi Spesies Terancam Punah dengan Aplikasi Teknologi Reproduksi Berbantu dan Bio-bank”. Penandatangan MoU disaksikan oleh Bapak Arif Havas Oegroseno Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Ibu Desy Satya Chandradewi sebagai perwakilan Direktorat Jenderal Konservasi Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Prof Radbruch dari Leibniz Association Germany serta Prof Dr Jörg Junhold sebagai Direktur Kebun Binatang Leipzig dan President Association Zoological Gardens, Jerman. MOU ini menguraikan strategi kolaboratif baru untuk memajukan solusi ilmiah dan pendidikan di masa depan untuk keberlanjutan lokal dan global dan tantangan konservasi keanekaragaman hayati.

“Kami sangat menunggu untuk meresmikan aliansi strategis kami dengan Leibniz-IZW,” kata Prof. Arif Satria, Rektor IPB University. “Ini akan memberi kami kesempatan untuk menjalin kerja sama jangka panjang untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman ilmiah kami tentang pengobatan satwa liar, teknologi reproduksi berbantuan, dan strategi bio-bank untuk menyelamatkan spesies Indonesia yang terancam punah.”

“Dalam proyek sains konservasi bersama, pertama kami akan berkontribusi untuk menyelamatkan kepunahan badak sumatera dengan menggunakan strategi ilmiah teknologi tinggi,” kata Prof Thomas Hildebrandt, Kepala Departemen Manajemen Reproduksi di Leibniz-IZW. “Dengan kekuatan bersama, kami akan mulai mentransfer hasil ilmiah kami dari proyek BioRescue – yang berhasil menyelamatkan sumberdaya Genetik Badak Putih Utara dari kepunahan dapat diaplikasikan dan berhasil pada badak Sumatera.”

Kerjasama ini akan mendukung berdirinya “Pusat Teknologi Reproduksi Berbantu dan Bio-Bank” di IPB University. “Kolaborasi ini akan mendukung pengembangan system Sister Laboratorium antara IPB University dan IZW, jejaring dan peningkatan kapasitas dan kemampuan staf untuk meningkatkan fungsi laboratorium di Indonesia dalam bidang teknik reproduksi berbantu (ART) dan aplikasi bio-bank,” kata Muhammad Agil, koordinator tim ART dan biobank di IPB. “Melalui kerja sama ini, program konservasi jangka panjang satwa terancam punah di Indonesia akan bermanfaat untuk konservasi spesies. Aksi pertama dan penting dari kerjasama ini akan mulai menerapkan ART dan bio-banking untuk menyelamatkan badak sumatera dari kepunahan.”

Bapak Arif Havas Oegroseno, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, menyebutkan kerjasama ini akan memperkuat kerjasama bilateral antara Jerman dan Indonesia. “Kerja sama ini akan mendukung program Pemerintah Indonesia untuk Konservasi Satwa Liar dalam menyelamatkan dan melindungi satwa liar Indonesia serta sumber daya genetik spesies Indonesia yang terancam punah.

Dr. Bambang Hendroyono, Plt. Direktur Jenderal Konservasi Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, menyebutkan kementerian mendukung penerapan ART dan bio-banking untuk spesies Indonesia yang dilindungi dan terancam punah. Program ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk mendirikan “Pusat Plasma Nutfah Nasional” yang dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Penerapan teknologi akan menguntungkan program konservasi jangka panjang spesies yang dilindungi dan terancam punah di Indonesia. Di sisi lain, juga dapat melestarikan dan memanfaatkan sumber daya genetik spesies untuk program perbanyakan lanjutan dengan menggunakan teknologi menghasilkan produk bayi baru dari spesies yang memiliki masalah populasi di habitat mereka dan di penangkaran.”

Diharapkan dengan Kerjasama antara IPB dengan IZW dapat memperkuat pembentukan “Pusat Teknologi Reproduksi Berbantu (ART) dan Bio-bank untuk badak Sumatera dan Satwa liar yang terancam punah” di IPB.  Selain itu, aplikasi teknologi tersebut dapat menyelamatkan dan menyimpan sumberdaya genetik dalam bentuk gamet (sel telur dan sperma), sel fibroblas, sel punca dan produksi embrio untuk menghasilkan individu baru Badak Sumatera dan satwa liar terancam punah lainnya.