IDENTIFIKASI CACING PARASITIK DAN BAKTERI PADA INSANG DAN SALURAN PENCERNAAN IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus)

(Identification of Parasitic Worms and Bacteria in Gills and Digestive Tract of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus))

HAFIZ FURQONUL AZIZ, RISA TIURIA , USAMAH AFIFF

FULL TEXT PDF

RINGKASAN

Ikan nila adalah ikan yang hidup di air tawar, berasal dari sungai nil dan danaudanau di sekitarnya, dan mulai didatangkan ke Bogor pada tahun 1969. Ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh konsumen selain ikan mas dan gurami karena ikan nila memiliki rasa daging yang enak, gurih, dan tidak memiliki banyak duri. Keunggulan dari ikan nila dibandingkan ikan konsumsi lain adalah ikan nila mampu tumbuh cepat hanya dengan pakan yang rendah protein, memijah sepanjang tahun, bersifat omnivora, berdaging tebal, dan rasa dagingnya mirip dengan kakap merah (Suyanto 2009).

Pembudidayaan ikan nila hitam hampir dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia sehingga produksi ikan nila di Indonesia cukup tinggi. Proses produksi dan budidaya ikan nila memiliki beberapa kendala, salah satunya serangan hama dan penyakit. Agen penyakit yang menyebabkan infeksi diantaranya, virus, bakteri, cendawan, dan parasit. Penyakit parasitik dan bakteri merupakan salah satu penyakit yang dapat menginfeksi hewan, termasuk ikan nila hitam. Kerugian yang ditimbulkan akibat infestasi dari cacing pada ikan tidak sebesar apabila ikan terinfeksi oleh virus atau bakteri, tetapi infestasi cacing dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi oleh agen infeksius yang lainnya, seperti bakteri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya serta mengidentifikasi jenis cacing parasitik dan bakteri yang terdapat pada insang dan saluran pencernaan ikan nila (Oreochromis niloticus).

Ikan nila hitam dimatikan dengan cara menusuk bagian medial kepala tepat di otak. Insang ikan dan saluran pencernaan (usus dan lambung) kemudian dikeluarkan. Insang dan saluran pencernaan diletakkan ke dalam cawan petri yang telah diisi NaCl fisiologis dan disimpan di dalam refrigerator selama 10 jam. Insang dan saluran pencernaan kemudian diamati di bawah mikroskop stereo untuk mengoleksi cacing. Cacing yang ditemukan difiksasi dalam etanol 70% sebelum diwarnai. Pewarnaan permanen digunakan untuk mengindentifikasi cacing pipih trematoda. Pewarnaan semi permanen menggunakan KOH dan minyak cengkeh diaplikasikan untuk pewarnaan nematode. Metode isolasi bakteri dilakukan dengan penggerusan insang dan digesta saluran pencernaan setelah ikan dimatikan. Hasil gerusan ditanam pada media agar MacConkey dan agar darah. Selanjutnya media diinkubasi dan dilakukan pewarnaan Gram serta uji-uji biokimiawi untuk mengidentifikasi bakteri.

Hasil menunjukkan bahwa cacing yang dapat diisolasi dari ikan nila hitam adalah Dactylogyrus sp., Dactylogyridae, dan Pseudodactylogyrus. Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat sepuluh genus bakteri yang diisolasi dan diidentifikasi dari insang dan saluran pencernaan ikan nila hitam. Beberapa bakteri dapat menginfeksi manusia akibat kontak langsung dengan ikan atau mengkonsumsi ikan yang terinfeksi, diantaranya Escherichia coli, Edwardsiella tarda, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Vibrio parahaemolyticus. Infestasi cacing pada ikan nila hitam dapat menjadi faktor predisposisi infeksi bakteri atau pun sebaliknya.

Kata kunci: Cacing parasitik, bakteri, insang, saluran pencernaan, ikan nila hitam.

ABSTRACT

The objectives of this research were to identify parasitic worms and bacteria in gills and digestive tract of nile tilapia (Oreochromis niloticus). A group of 10 fishes of nile tilapia were used, each gills and digestive tract was collected. The parasitic worms were colored with KOH and clove oil for semi-permanent staining, and Semichon’s Acetocarmine for permanent staining. The isolated bacteria were identified using Gram staining, Triple Sugar Iron Agar, citrate agar, urea agar, indole, and cabohydrate fermentations. The result showed that there were three kind of parasitic worms in gills of nile tilapia, Dactylogyridae, Dactylogyrus sp., and Pseudodactylogyrus sp. The total amount of Dactylogyridae is 8 worms, Dactylogyrus sp. is 72 worms, and Pseudodactylogyrus is 24 worms. The bacteria were identified and the result showed that Aeromonas sp., Bacillus sp., Escherichia coli, Edwardsiella tarda, Klbesiella pneumoniae, Pasteurella sp., Staphylococcus epidermidis, and Vibrio parahaemolyticus were come from gills. Aeromonas sp., Bacillus sp., Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aerus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus sp., and Vibrio parahaemolyticus were come from digestive tract. The relation between the parasitic worms and the bacteria did not significanty obvious. The parasitic worms might predispose the secondary infection caused by bacteria or might be the opposite.

Keyword: Nile tilapia, parasitic worms, bacteria, gills, digestive tract

FULL TEXT PDF