About SVMBS Study Programs Admission Academic Facilities Service Directory Event contact Language

Eria Faristasari Ibrahim. POTENSI SAMBILOTO DALAM PERBAIKAN PERUBAHAN HISTOMORFOLOGI ORGAN UROGENETAL PADA TIKUS MODEL DIABETES. B04050934. Skripsi. 2010. Pembimbing: Adi Winarto, Ekowati Handharyani

POTENSI SAMBILOTO DALAM PERBAIKAN PERUBAHAN HISTOMORFOLOGI ORGAN UROGENETAL PADA TIKUS MODEL DIABETES

(Potencial Improvement of Sambiloto on Histomorphological Change of Urogenetal Organs of Diabetic Model Rat)

ERIA FARISTASARI IBRAHIM, ADI WINARTO, EKOWATI HANDHARYANI

FULL TEXT PDF

RINGKASAN

Perubahan gaya hidup masyarakat seperti meningkatnya konsumsi makanan cepat saji dengan tingginya kandungan lemak yang disertai dengan konsumsi minuman ringan dengan kadar gula yang tinggi dapat memacu peningkatan berat badan. Individu yang memiliki kelebihan berat badan cenderung memiliki level antioksidan yang rendah dan produksi radikal bebas meningkat (Anonim 2007). Hal ini dapat memicu terjadinya diabetes mellitus.

Pengobatan diabetes mellitus biasanya menggunakan insulin tetapi karena harga insulin yang relatif mahal maka sebagian masyarakat mencari alternatif pengobatan lain yang menggunakan bahan-bahan alami. Salah satu tanaman yang lazim digunakan masyarakat sebagai obat antidiabetik adalah daun Sambiloto. Adanya gejala klinis diabetes seperti polidipsi (banyak minum), polyuria (banyak kencing), poliphagia (banyak makan), glikosuria dan proteinuria serta adanya kasus impotensi pada pria yang menderita diabetes mellitus mendorong peneliti untuk mengetahui tentang potensi Sambiloto dalam perbaikan perubahan histomorfologi organ urogenetal pada tikus model diabetes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sambiloto dalam perbaikan perubahan histomorfologi organ urogenetal pada tikus model diabetes. Sebanyak 24 ekor tikus putih jantan galur Spraque-Dawley berumur 8 minggu digunakan pada penelitian ini. Tikus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok model diabetes (diinduksi STZ) dan kelompok non-diabetes (diberi PBS). Pada hari ke-4 pasca induksi STZ dilakukan pemberian Sambiloto setiap hari selama 4 minggu. Tikus model diabetes dengan kadar gula rendah dan tinggi pada saat pengorbanan diamati sebagai kelompok yang berbeda. Pengambilan sample dilakukan secara bertahap 1 minggu pasca pemberian sambiloto sebanyak 6 ekor, yaitu 3 ekor dari setiap kelompok. Pengambilan sampel selanjutnya dilakukan tiap minggu berikutnya kemudian dilanjutkan dengan pembuatan preparat histomorfologi.

Hasil penimbangan berat badan menunjukkan bahwa kelompok diabetes mempunyai rataan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-diabetes diawal penelitian namun terjadi penurunan berat badan pada 2 minggu terakhir penelitian. Nilai kadar gula darah kelompok diabetes setelah pemberian Sambiloto secara umum menunjukkan pola menurun walaupun pada beberapa individu tikus menunjukkan keragaman gula darah yang meningkat dan berfluktuasi. Hal demikian menunjukkan adanya keragaman individu diabetes dalam merespon sambiloto yang diberikan. Kondisi demikian mendorong dilakukan evaluasi histologis terhadap organ urogenetal berdasarkan nlai kadar gula darah saat pengorbanan. Tikus model diabetes dengan kadar gula rendah dan tinggi pada saat dikorbankan diamati sebagai kelompok yang berbeda.

Hasil pengamatan pada organ ginjal, vesika urinaria, testis, dan epididimis kelompok non-diabetes menunjukkan bahwa pemberian Sambiloto tidak mempengaruhi morfologis ginjal, vesika urinaria, testis, dan epididimis. Hasil pengamatan organ ginjal pada tikus model diabetes dengan kadar gula darah tinggi menunjukkan adanya degenerasi, pada glomerulus dan tubulus dapat ditemukan gambaran nekrosa dan pada tubulus ditemukan adanya endapan protein. Pada vesika urinaria perubahan lebih mengarah pada degenerasi epitel transisional (peralihan). Hasil pengamatan pada organ testis ditemukan adanya penurunan kepadatan spermatogonium dan spermatozoa dalam tubuli seminiferi. Pada epididimis mengarah pada penurunan kepadatan spermatozoa.

Evaluasi pada model diabetes yang mengalami penurunan gula darah setelah pemberian Sambiloto selama 1 bulan menunjukkan adanya perbaikan gambaran histomorfologis pada organ-organ yang dievaluasi seperti di atas hingga mendekati gambaran pada kelompok nondiabetes.

Kata kunci: Diabetes, Sambiloto, Ginjal, Vesika Urinaria, Testis, Epididimis

ABSTRACT

The aim of this study is to evaluate the histomorphological aspect of kidney, urinary bladder, testis, and epidydimis of diabetic model rats that were treated with Sambiloto extract. There were 24 male Spraque-Dawley rats, which were divided into 2 groups of models. Diabetic model group was been induced by Streptozotocin (40 mg/ kg BW) intra-peritonially, and a healthy group which received Phosphat Buffer Saline (PBS) pH 7.4 intra-peritonially. The both groups were treated with sambioto daily within 4 weeks and in the following week 3 rats of each group were sacrificed. Respectively in the same way of sacrifice method a sampling was done in every following week. A sample of kidney, urinary bladder, testis, and epidydimis was collected and preserved in 10 % Buffer Neutral Formalin (BNF) and it prepared for histological evaluation. Haematoxiline and Eosin staining was applied to the paraffin block tissue sections for microscopic analysis. Consider the presence of clinical symptoms such as poliuri, glucosuria, and proteinuria in diabetic case, therefore the evaluation focused in histomorfology changes that occur in the urogenital organ based on blood glucose value at the time of sacrifice. Diabetic rat models with both of low and high sugar level at the time of sacrifice was observed as a distinct group. The observation in the kidney, vesica urinary, testis and epididymis of non-diabetic group showed that consumption of sambiloto didn’t affected morphology of kidney, vesica urinary, testis and epididymis. The observations of kidney organs from diabetic rat models with high blood sugar level showed the degeneration, in the glomerulus and tubules can be found the sketch of necrosa and then in tubules also can be found protein sediment. The changes in vesica urinary lead to transitional epithelium degenaration. Observation on the testis organ resulted a decrease in the density of spermatogonia and spermatozoa in tubuli seminiferi. In the epididymis leads to a decrease of spermatozoa density. Evaluation of diabetic model which its blood sugar has decreased after the sambiloto consumption for one month showed a histomorfology improvement in some organs evaluated above until close to non-diabetic group. The result indicated that sambiloto has no harm effect on evaluated tissues of healthy model rats. On the diabetic model rat could be known that sambiloto has therapeutics effect in correlation of hypoglycemic and regenerating cells of evaluated tissues after 4 weeks daily treatment.

Keyword: Diabetic, Sambiloto, Kidney, Vesica Urinary, Testis, Epididymis

FULL TEXT PDF