Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) – Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (Imakahi) IPB University mengadakan Kastrat Webinar, 30/5. Webinar kali ini mengangkat tema Kedokteran Hewan Berbasis Bukti, atau lebih dikenal dengan Evidence Based Veterinary Medicine (EBVM).

EBVM adalah strategi untuk menggunakan bukti relevan terbaik yang sejalan dengan data dan penelitian saintifik dalam membuat keputusan terbaik bagi pasien. Mempelajari EBVM bagi mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan literasi informasi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta mengurangi bias dan kelalaian manusia.

Kastrat Webinar terdiri dari dua sesi yakni pemaparan materi dan diskusi grup melalui zoom meeting. Narasumber yang dihadirkan adalah seorang dokter umum, dr. Nadya Johanna. Sampai saat ini ia telah menerbitkan berbagai publikasi, seperti studi kohort prospektif serta systematic review dalam beberapa jurnal medis, antara lain Lancet dan BMJ Global Health. Dokter Nadya memberikan penjelasan mengenai konsep dasar dari Evidence Based Medicine (EBM).

“Paradigma sebelumnya hanya mengandalkan opini ahli yang berdasarkan pada alasan dan bukti yang tidak terstruktur. Sekarang, terdapat paradigma baru yakni EBM. EBM menyediakan kerangka kerja koheren untuk menilai dan mengaplikasikan bukti terbaik yang tersedia dalam pengambilan keputusan klinis,” ujar dr. Nadya Johanna.

Narasumber lainnya, Prof Sarah Baillie dan Dr Ellie Sellers. Profesor Baillie merupakan seorang dokter hewan yang terlibat dalam berbagai proyek penelitian pada bidang pendidikan, salah satunya Evidence-Based Veterinary Medicine (EBVM). Saat ini, ia menjabat menjabat sebagai Profesor Emeritus Universitas Bristol yang mendedikasikan lebih banyak waktunya dalam penelitian pendidikan bidang veteriner serta berkolaborasi dengan berbagai negara seperti Bangladesh, Grenada, dan Indonesia.

Sementara, Dr Sellers menjalankan proyek bersama Profesor Baillie dan tim internasional lainnya untuk meninjau serta memperbaharui sumber pembelajaran online yakni EBVM Learning. Keduanya memberi penjelasan mengenai perbedaan antara EBM dengan EBVM, memperkenalkan konsep EBVM, dan memberikan contoh studi kasus untuk menekankan kepentingan penerapan EBVM dalam pembuatan keputusan klinis.

“EBVM adalah konsep pemanfaatan bukti ilmiah yang tersedia, relevan, dan terbaru. Hal tersebut juga bertaut dengan keterampilan klinik agar dapat membuat keputusan dengan kemungkinan terbaik untuk pasien. Faktor lain yang perlu juga dipertimbangkan adalah kondisi pasien serta pemiliknya,” ujar Profesor Baillie.

Dengan mengenalkan konsep EBVM, Imakahi IPB University berharap EBVM dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan FKH IPB University. Hal tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kemampuan mahasiswa untuk membuat keputusan klinis berbasis bukti terbaik dalam karir di masa depan.

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2021/06/berkolaborasi-dengan-dosen-dari-bristol-veterinary-school-imakahi-ipb-kenalkan-konsep-evidence-based-veterinary-medicine/5efb2683b51b659b67f787919941f2cd