27 April 2013. Dokter hewan yang baru lulus hendaklah tetap bekerja di bidangnya karena jumlah dokter hewan saat ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan dokter hewan yang terus meningkat, demikian salah satu himbauan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang disampaikan oleh Wakil Sekjen PB PDHI, Dr. Drh. RP Agus Lelana, SPMP, MSi dalam acara Pengucapan Sumpah Dokter Hewan (PSDH) bagi dokter hewan lulusan FKH IPB pada Kamis (25/4) yang lalu. PSDH tahun ini terasa istimewa karena merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun emas IPB yang ke-50.

27 April 2013. Dokter hewan yang baru lulus hendaklah tetap bekerja di bidangnya karena jumlah dokter hewan saat ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan dokter hewan yang terus meningkat, demikian salah satu himbauan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang disampaikan oleh Wakil Sekjen PB PDHI, Dr. Drh. RP Agus Lelana, SPMP, MSi dalam acara Pengucapan Sumpah Dokter Hewan (PSDH) bagi dokter hewan lulusan FKH IPB pada Kamis (25/4) yang lalu. PSDH tahun ini terasa istimewa karena merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun emas IPB yang ke-50.

Acara PSDH diikuti oleh 62 orang dokter hewan baru dengan lulusan terbaik Drh. Sri Rahmatul Laila dengan IPK 3,92.  Dari lulusan tersebut, sebanyak 3 orang akan melanjutkan ke program pascasarjana (S2), 21 orang telah diterima bekerja, sisanya sedang dalam taraf seleksi maupun aplikasi lamaran pekerjaan. Permintaan terhadap lulusan dokter hewan baru terus berdatangan ke fakultas. Pada saat ini lowongan pekerjaan yang datang ke fakultas diantaranya dari PT Vaksindo, PT Medion, Japfa Group untuk Quality Insurance di Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Unggas, PT Indomilk dll. Dengan demikian dari sisa dua pertiga lulusan yang belum bekerja memiliki alternatif tawaran pekerjaan yang relatif banyak.

Acara PSDH merupakan Sidang Terbuka Senat Fakultas Kedokteran Hewan IPB dengan agenda tunggal Pengucapan Sumpah Dokter Hewan. Sidang terbuka ini dihadiri oleh Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat FKH IPB, serta PLH Rektor IPB, Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB dan Wakil Dekan Fakultas Pertanian.

Pada acara tersebut turut hadir wakil dari PDHI Pusat, PDHI cabang Jabar II, mitra pendidikan luar kampus seperti dari Dinas, BBalitvet, dan mitra lain termasuk dari perusahaan sponsor.

Wakil dokter hewan baru, Drh Juliper Silalahi, menyampaikan bahwa adanya isu flu burung di China dan beberapa penyakit zoonotik di Indonesia seperti Rabies menjadikan peran dokter hewan semakin penting. Wakil orangtua lulusan (orangtua dari Drh I Gusti Ningrum) menyoroti tentang tantangan dokter hewan di masa yang akan datang semakin berat. Tantangan ke depan selain penyakit zoonotik, juga tantangan di bidang pangan, yaitu melalui program swasembada daging dan susu yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Dekan FKH IPB, Dr. Srihadi Agungpriyono menekankan dalam sambutannya hendaknya dokter hewan baru dapat memahami dan menjiwai sumpah serta dapat menerapkannya pada saat bekerja nanti. Dokter hewan baru juga hendaknya berjiwa long life learner dengan selalu mngupdate ilmu dan keterampilan lewat berbagai training dan continuing education, tetap menjaga hubungan dengan kampus, serta bersiap dalam menghadapi ujian nasional kompetensi agar tetap mempertahankan prestasi FKH IPB yang baik selama ini. Tak lupa dekan berpesan agar para lulusan senantiasa bersyukur kepada Allah dan manifestasinya dalam kehidupan sehari-hari serta berbakti kepada orangtua.

Prof Yonni Koesmaryono sebagai PLH Rektor IPB menyoroti tentang jumlah dokter hewan saat ini sekitar 12.000 orang yang masih jauh dari kebutuhan saat ini yang mencapai 20.000 dokter hewan. Pak Rektor juga menyampaikan bahwa biasanya kapasitas FKH IPB menerima 150-180 orang mahasiswa dan saat ini telah dinaikkan menjadi 200-250 orang, oleh karena itu IPB berkomitmen akan terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana yang telah ada.

PDHI melalui Wakil Sekjen, Dr. RP Agus Lelana menyoroti peranan dokter hewan dalam pemerintahan dan terkait peraturan tentang zoonosis bahwa di setiap daerah Kota dan Kabupaten haruslah memiliki dokter hewan terkait dengan otoritas medis veteriner. Oleh karena itu, kedepan kebutuhan dokter hewan di daerah akan semakin tinggi. Untuk itu PDHI menghimbau agar lulusan dokter hewan hendaknya tetap memilih bekerja sesuai di bidang profesinya agar kebutuhan yang tinggi ini bisa segera terpenuhi.

Terkait isu globalisasi, dalam lima tahun ke depan akan terdapat tantangan dari dokter hewan luar negeri akan masuk dan bekerja di Indonesia.  PDHI dalam hal ini menyampaikan bahwa Indonesia haruslah mempersiapkan diri terutama terkait peraturan perundang-undangan dan uji kompetensi dokter hewan asing, serta upaya peningkatan kualitas dokter hewan yang dihasilkan di dalam negeri.

Selain bekerja sesuai bidang profesi, himbauan lain ialah terkait dengan kode etik profesi dokter hewan. Hal ini memiliki konsekuensi hukum dari setiap tindakan medis yang bisa berdampak pada klien dan pasien. Kesalahan medik yang terjadi pada praktek dokter hewan tentunya bisa dibawa ke ranah hukum, oleh sebab itu dokter hewan haruslah bertindak professional, berhati-hati dan sesuai dengan kode etik profesinya.

Setelah PSDH, para dokter hewan baru yang telah diambil sumpahnya ini selanjutnya akan mengikuti Ujian Nasional Kompetensi yang akan dilaksanakan pada 27 April 2013. Pelaksanaan Ujian Nasional Kompetensi ini sesuai dengan amanah dari Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Biasanya ujian dilaksanakan satu minggu setelah PSDH, tetapi untuk tahun ini dilaksanakan lebih awal yakni 2 hari setelah PSDH. [Trioso/Anto]