Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University menerima kunjungan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (18/1). Pada kegiatan kunjungan tersebut, bertempat di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dekan SKHB IPB University Dr. Amrozi hadir menyambut kehadiran Direktur Jenderal KSDAE KLHK Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko dan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Nunu Anugrah, S.Hut., M.Sc., beserta jajaran yang berada di bawah lingkup Direktorat Jenderal KSDAE KLHK.

Kegiatan kunjungan Dirjen KSDAE berserta jajaran ke SKHB IPB University ini merupakan tindak lanjut supervisi perkembangan serta kesiapan Laboratorium Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology, ART) dan Bio-Bank SKHB IPB sebagai bagian dari program dalam upaya mendukung konservasi badak sumatera, mengingat saat ini populasi badak sumatera di alam dapat dikatakan sangat terbatas di beberapa wilayah tertentu saja.

Laboratorium ART dan Bio-Bank untuk badak sumatera serta satwa liar terancam punah di Indonesia yang dimiliki oleh SKHB IPB University mengaplikasikan ART dan Bio-Bank sebagai inovasi teknologi untuk menjaga satwa-satwa tersebut dari kepunahan. Secara umum, ada dua metode aplikasi teknologi yang dapat dilakukan dengan adanya fasilitas ini, yaitu teknologi kriopreservasi untuk menyimpan sumber daya genetik seperti sperma, sel fibroblas, sel punca, dan embrio, serta teknologi reproduksi berbantu untuk program propagasi (perbanyakan) badak sumatera, selain melalui upaya perkembangbiakan alami.

Pengembangan Laboratorium ART dan Bio-Bank ini diharapkan bisa menjaga badak sumatera dan satwa liar terancam punah yang lain dari kepunahan. “Kami dari Tim SKHB IPB University juga telah menyelesaikan penyusunan road map dan program aplikasi Bio-Bank untuk badak sumatera.”, pungkas Dr. Muhammad Agil yang juga sebagai Ketua Tim. (AP/DDC)