Indonesia One Health University Network (INDOHUN) berkolaborasi dengan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB melalui Global Health Agromaritime and One Health Collaborating Center (GHA-OHCC) IPB mengadakan kegiatan Penyuluhan dan Diskusi Interaktif One Health (OH)-VISIT pada Selasa (20/6) di Balai Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor dan didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat [KM1] (USAID).

Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran peternak, warga pemilik ternak, dan perangkat desa tentang One Health dan Biosecurity dalam mencegah dan menanggulangi penyakit menular pada hewan ternak ruminansia (sapi, kambing, domba). Sebanyak lebih dari 40 warga Desa Nagrak berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Sekretaris Desa Nagrak, Komarudin Ulung. Dalam sambutannya Komarudin menyebutkan bahwa kesehatan ternak, manusia, maupun lingkungan di desa ini merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, beliau mengucapkan terima kasih kepada kepada seluruh panitia, pembicara, dan mahasiswa relawan yang telah mengadakan OH-VISIT yang bertujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan kesehatan terutama bagi warga yang memiliki ternak.

Aria Nefo Putra, HR & Finance Senior Manager INDOHUN, yang mewakili Koordinator INDOHUN menyampaikan pula ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, baik itu mahasiswa magang INDOHUN, kepala desa, mahasiswa relawan dari SKHB IPB, GHA-OHCC IPB, dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor yang sudah bersedia terlibat dalam kegiatan ini.

“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman One Health kepada seluruh pihak yang terlibat,” ujarnya.

Prihatini, perwakilan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, turut setuju dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyakit menular pada hewan sangat rentan terjadi saat ini. Sebagai contoh penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak hanya menyebabkan kerugian bagi peternak, tetapi juga menjadi peluang penularan ke ternak-ternak ruminansia yang lain.

“Perlu tindakan preventif agar penyakit pada hewan dapat teratasi melalui konsep One Health. Kegiatan OH-VISIT merupakan awal dari upaya pencegahan penyakit menular pada hewan dan semoga kegiatan ini dapat diterapkan dengan baik oleh semua pihak,” harapnya.

Setelah rangkaian kata sambutan tersebut, masyarakat yang hadir diminta untuk mengerjakan pre-test yang berkaitan tentang penyakit pada ruminansia dan dilanjutkan dengan penyuluhan. Penyuluhan melibatkan mahasiswa SKHB IPB sebagai relawan penyuluh yang telah mengikuti pembekalan sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kelima relawan ini adalah Annisa Fajari, Arri Monikov, Cornelia Okta, Tina Natalia, dan Zahran Siraj.

Para relawan secara bergantian menjelaskan tentang penyakit menular strategis, tingkat kejadian penyakit menular di Indonesia dan Jawa Barat, apa itu penyakit zoonotik, penyakit yang menular dan tidak menular, penyakit yang sering muncul, serta bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya. (AP)